Hari itu
adalah hari Minggu tanggal 25 November 2012. Hari itu adalah hari dimana kuliahku
selama empat tahun akan ditentukan hanya dalam satu hari. Hari itu adalah hari
dimana aku harus membuktikan bahwa aku bisa lulus melewati ujian sidang skripsiku.
Sidang yang seharusnya telah dijadwalkan seminggu sebelumnya. Dan ketika hari
itu pun sidangku masih harus diundur sampai pukul satu siang karena dosen
penguji yang masih ngajar dikampus lain dan dosen penguji lainnya baru pulang dari
Singapura.
Dan setelah
temenku selesai sidang, giliran aku yang maju tepat pukul lima sore kurang
beberapa menit. Aku ga tahu kenapa temenku begitu lama hampir dua jam lebih
karena mulai sidang pukul dua siang. Dan aku pun dipanggil untuk segera masuk
ke ruang sidang. Apakah kalian tahu apa rasanya ketika aku masuk ruang sidang??
Rasanya ga karuan, antara deg-deg an, takut , gelisah dan gugup.
Dan setelah semua hal disiapkan, aku pun mulai
presentasi. Satu slide, dua slide lancar. Tapi slide2 berikutnya rasanya
suaraku sudah mulai abis. Tenggorokanku kering. Mungkin karena aku buru-buru mengingat
waktu presentasi cuma 15 menit, sedangkan slide yang aku buat perlu penjelasan
yang panjang.
Tak lama,
akhirnya semua slide telah aku jelaskan. Saatnya dosenku memberikan pertanyaan.
Pertama dosen pembibingku. Aku ga tahu kenapa beliau memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang sama sekali ga terbayangkan. Jadi,
semua jawabanku kayaknya ga sesuai yang beliau harapkan. Tapi, menurutku yang
penting aku sudah berusaha , dan menurutku jawabanku ada beberapa yang benar.
Dosen
penguji yang kedua, menanyakan tentang uji asumsi klasik yang memang aku tidak
masukkan dua uji yaitu uji multikolinearitas dan autokorelasi. Hal inilah yang
sangat aku takutkan dari jauh-jauh hari mengingat aku dengan sengaja ga masukin kedua
uji tersebut. Sebenarnya salah aku ga 100% karena sebelumnya dosen pembibingku
sudah memberikan ijin bahwa kedua uji tsb gapapa ga dimasukin. Tapiiiii……aku
juga ga bisa menyalahkan beliau. Coba aku masukin kedua uji itu aja, pasti ga
fatal kesalahanku..hiks hiks..
Saat Ketua STIE Mengumumkan Hasil Sidang |
Dan
akhirnya malam hari pun hasil sidang di umumkan. Alhamdulillah, wa syukurillah
ketiga-tiganya lulus. AKu, pacarku (Ramadony) dan sahabatku (Taufik) semuanya
lulus meski nilainya B. Tapi, seharusnya kita jangan melihat dari berapa besar
nilai sidang kita, tapi dari lulus ataukah tidaknya. Itulah yang sangat penting…
Awalnya aku masih merasa kurang, pengennya dapet nilai yang lebih. Tapi pacarku
mengingatkanku bahwa kita patut bersyukur dan harus menerima kenyataan, mungkin
inilah yang terbaik yang Allah SWT berikan kepada kita.. dan aku inget
kata-kata nasehat dari pacarku yaitu : “Yang lalu biarlah berlalu. Sekarang
saatnya kita fokus ke karir kita, kita kerja yang bener dan semoga dapet yang
lebih baik dari sekarang karena kita sekarang udah lulus”.
Setelah aku
pikir-pikir memang benar, seharusnya kita belajar bersyukur, menerima apa
adanya hasil tersebut. Dan berpikirlah secara dewasa bahwa inilah yang terbaik
untukku.. dan aku berusaha untuk melihat ke bawah jangan mendongak ke atas agar
aku bisa selalu bersyukur..
Dan malam
harinya, setelah aku pulang aku menunaikan shalat isya dan berdoa, salah satu
kalimat doa-doaku yaitu:
“Ya Rabb,
terima kasih untuk hari ini, terima kasih atas kelulusanku.. dan teman-temanku..”
Amiin….
Berfoto sama Dosen Penguji |